Merdekasumsel.com, Prabumulih - Selain berhasil membukukan capaian positif hingga triwulan III pada 2018 dengan produksi gas rata-rata sebesar 154 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau 109% dari target 143.96 juta kaki kubik per hari, PT Pertamina EP (PEP) Asset 2 Prabumulih Field melakukan inovasi aktif dalam menunjang kinerjanya.
"Raihan target yang positif itu ditunjang giat inovasi yang aktif di lapangan Prabumulih. Salah satu penemuan baru yang saat ini tengah diimplementasikan oleh tim kami secara mandiri adalah pembuatan well head lubricating system untuk sumur-sumur gas di Prabumulih Field," ungkap Prabumulih Field Manager PT Pertamina EP, Heragung Ujiantoro dalam rapat koordinasi PEP Prabumulih Field untuk persiapan ajang Continues Improvement Program pada Sabtu (13/10/2018).
Heragung menjelaskan, produksi gas dari PEP Prabumulih Field memasok gas untuk kelistrikan di Sumatera dan Jawa, untuk itu kehandalan fasilitas produksi gas menjadi salah satu perhatian utama yang terus ditingkatkan pihaknya melalui inovasi.
Secara khusus, pihaknya juga membentuk tim Project Collaboration Improvement yang diberi nama Gas Poll New (PC-Prove Gas Poll) yang berasal dari Fungsi Gas Production Operation di bawah nakhoda Wangsit Sinung K selaku Assistant Manager. Sementara, PC-Prove Gas Poll yang diketuai oleh Yudi Hergantara melakukan inovasi dengan menciptakan alat yang disebut wellhead lubricating system. "Wellhead lubcricating system merupakan rangkaian pipa yang dipasang di atas kepala sumur namun tanpa menutup kerangan utama dan kerangan sayap sehingga produksi tetap berjalan," katanya.
Lebih lanjut Heragung mengatakan, dengan inovasi itu tidak diperlukan lagi shutdown atau mematikan produksi sumur gas saat melakukan perawatan terhadap korosi intenal, sehingga dapat mengeliminasi production loss sumur gas sebesar dua milyar rupiah setiap bulan. "Ini adalah salah bukti kreasi pekerja PT Pertamina EP dan pengabdian PT Pertamina EP Prabumulih Field dalam menjaga ketahanan energi nasional," bebernya.
Heragung menambahkan, PEP Prabumulih Field akan terus mengembangkan penemuan yang telah lulus inspeksi HSSE sejak Februari 2018 silam tersebut dan akan diikutsertakan dalam ajang inovasi Continous Improvement Program Pertamina EP yang akan diselenggarakan pada 16 Oktober 2018 di Palembang mendatang.
"Saat ini telah ada tujuh sumur yang menggunakan wellhead lubcricating system, kami optimis penemuan ini akan memberikan kontribusi pada ajang inovasi di tingkat nasional," tambahnya seraya mengatakan proses ide dan pembuatan wellhead lubcricating system memakan waktu sekitar empat bulan mulai dari desain, engineering, pengadaan material, fabrikasi, inspeksi dan tes operasi. (Aji)
Secara khusus, pihaknya juga membentuk tim Project Collaboration Improvement yang diberi nama Gas Poll New (PC-Prove Gas Poll) yang berasal dari Fungsi Gas Production Operation di bawah nakhoda Wangsit Sinung K selaku Assistant Manager. Sementara, PC-Prove Gas Poll yang diketuai oleh Yudi Hergantara melakukan inovasi dengan menciptakan alat yang disebut wellhead lubricating system. "Wellhead lubcricating system merupakan rangkaian pipa yang dipasang di atas kepala sumur namun tanpa menutup kerangan utama dan kerangan sayap sehingga produksi tetap berjalan," katanya.
Lebih lanjut Heragung mengatakan, dengan inovasi itu tidak diperlukan lagi shutdown atau mematikan produksi sumur gas saat melakukan perawatan terhadap korosi intenal, sehingga dapat mengeliminasi production loss sumur gas sebesar dua milyar rupiah setiap bulan. "Ini adalah salah bukti kreasi pekerja PT Pertamina EP dan pengabdian PT Pertamina EP Prabumulih Field dalam menjaga ketahanan energi nasional," bebernya.
Heragung menambahkan, PEP Prabumulih Field akan terus mengembangkan penemuan yang telah lulus inspeksi HSSE sejak Februari 2018 silam tersebut dan akan diikutsertakan dalam ajang inovasi Continous Improvement Program Pertamina EP yang akan diselenggarakan pada 16 Oktober 2018 di Palembang mendatang.
"Saat ini telah ada tujuh sumur yang menggunakan wellhead lubcricating system, kami optimis penemuan ini akan memberikan kontribusi pada ajang inovasi di tingkat nasional," tambahnya seraya mengatakan proses ide dan pembuatan wellhead lubcricating system memakan waktu sekitar empat bulan mulai dari desain, engineering, pengadaan material, fabrikasi, inspeksi dan tes operasi. (Aji)
0 komentar:
Posting Komentar