PRABUMULIH, MERDEKASUMSEL.COM - Malang nasib dialami pasangan Nurwasid dan Meri Susanti, warga dusun 5 Desa Pagar Dewa Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muaraenim.
Pasangan suami istri itu nyaris tewas akibat ditembak dan dibacok Khalid (buron, red), yang merupakan tetangga sebelahan kebun di Dusun 5 Desa setempat, pada Rabu (20/2/2019) sekitar pukul 16.00.
Akibat peristiwa itu, Nurwasid mengalami luka tembak di bagian perut sebanyak lima lubang dan luka bacok di bagian kepala.
Sementara sang istri yakni Meri Susanti menderita luka bacok di bagian punggung dan kepala serta pergelangan tangan kanan putus dan jari kelingking kiri putus.
Beruntung keduanya berhasil diselamatkan warga dan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit AR Bunda kota Prabumulih, guna menjalani perawatan.
Belum diketahui pasti apa penyebab pelaku Khalid yang merupakan warga Modong Muara Sungai Kecamatan Cambai kota Prabumulih itu melakukan percobaan pembunuhan tersebut.
Baca Juga :
Informasi berhasil dihimpun tim Merdekasumsel.com, perisitiwa berdarah itu bermula ketika pasangan suami istri (Pasutri) itu ke kebun untuk mengambil hasil getah karet yang disadap.
Kedua pasutri itu mengumpulkan getah karet tak jauh dari pondok, lantaran anak sulung mereka bermain di dalam pondok.
Sekitar pukul 16.00 ketika asik bekerja, tiba-tiba datang pelaku Khalid tanpa basa-basi langsung mengeluarkan senjata api rakitan dan menembak bagian pinggang belakang Nurwasid dan perut sebanyak lima kali.
Namun diduga peluru senpi habis sementara pelaku masih bisa berdiri, melihat itu pelaku mengeluarkan parang dan menebas kepala Nurwasid hingga tersungkur ke tanah.
"Meri istri Nurwasid yang coba lari tapi dikejar dan ditebas bagian punggung dan terjatuh, lalu Meri berbalik hendak bangun tapi pelaku kembali mengibaskan parang dan refleks ditangkis dengan tangan kanan namun tangan putus. Pelaku belum puas bacok lagi, ditangkis kena kelingking putus juga, lalu pelaku kabur," ungkap Kepala Desa Pagar Dewa, Tukino menceritakan keterangan dua korban di rumah sakit.
Tukino mengatakan, istri korban yang masih bisa berdiri kemudian berlari ke desa meminta pertolongan karena jarak kebun dekat ke desa lalu ditolong warga. "Dibawa langsung ke bidan dan puskesmas untuk diberikan pertolongan pertama, lalu dibawa ke RS AR Bunda Prabumulih ini," katanya.
Kedua pelaku dan korban selama ini tidak ada masalah, namun korban sering mengeluh dan kesal setiap usai menjual hasil karet selalu sedikit. "Padahal mereka itu sama-sama menumpang mengerjakan kebun Hendro warga kota Prabumulih, namun setiap menjual hasil sadapan karet pelaku ini sering mengeluh sedikit sementara korban Nurwasid selalu banyak, itu cerita korban," jelas Kades seraya mengatakan mungkin selain masalah itu memang sudah ada masalah lama karena pihaknya tidak paham.
Sementara Sugimin, ayah korban mengatakan pihaknya selama ini tinggal di Kota Lubuklinggau dan mendapat kabar dari kerabat masalah tersebut. "Begitu kami dapat kabar anak kami ditembak dan dibacok, kami langsung ke Prabumulih. Tidak tahu apa masalahnya," katanya.
Kapolres Muaraenim AKBP, Afner Juwono melalui Kapolsek Rambang Lubai, AKP Indra Kusuma membenarkan adanya peristiwa penembakan dan pembacokan pasutri tersebut.
"Benar kejadian itu, anggota kami sudah ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara," tegasnya. (02)
0 komentar:
Posting Komentar