PALEMBANG, MERDEKASUMSEL.COM - Setelah melakukan penyelidikan dan pengejaran, akhirnya dua pelaku pemerkosa dan pembunuh terhadap perempuan cantik Melinda Zidemi (24) tinggal di Sungai Baung Kabupaten OKI Sumatera Selatan.
Ledua pelaku tak lain merupakan tetangga tempat tinggal korban yakni Nang (20) dan Hendri (18). Kedua pelaku ditangkap petugas dan terpaksa dilumpuhkan menggunakan timah panas di kedua kaki masing-masing pelaku.
Kepada petugas dan wartawan kedua pelaku mengaku melakukan aksi pembunuhan lantaran korban membuka topeng satu diantara pelaku ketika akan melakukan pemerkosaan.
Pelaku Nang sendiri mengaku suka dengan Melinda Zidemi dan berniat memerkosa saja namun karena muka pelaku terlihat dan khawatir dilaporkan lalu akhirnya mengakhiri nyawa korban.
"Kami menghadang korban dan menggunakan penutup wajah, awalnya cuman mau memperkosa saja, tapi korban buka penutup wajah saya lalu saya cekik lehernya sampai mati," akui Nang di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Selatan, pada Kamis (28/3/2019).
Nang mengakui dirinya sejak awal melihat Melinda merasa senang dan jatuh cinta namun tidak berani mengungkapkan perasaan tersebut.
Namun hasrat cinta Nang menyimpang dengan berencana memperkosa korban. Pada Senin (25/3/2019) sore Nang mengajak Hendri untuk menghadang korban yang naik motor bersama Nita Pernawan (11).
Baca Juga :
"Saya sudah rencanakan bersama Hendri, makanya pas dia keluar rumah kami ikuti dari mes. Kami tunggu di hutan untuk menghadang korban, namun tak kunjung melintas jadi kami pulang dulu ke mes untuk carger handphone," katanya.
Kemudian setelah sore Melinda melintas bersama Nita, sementara kedua pelaku menggunakan kayu balok dan zebo atau penutup wajah.
"Awalnya hanya mau bersenang-senang saja, saat itu mereka melintas dan melihat kami. Korban mau memutar arah namun kami kejar dan kami bekap wajahnya, si anak meronta dan nangis jadi dipukul Hendri hingga pingsan," katanya.
Selanjutnya kedua pelaku menarik tubuh dua korban ke dalam kebun sawit, selanjutnya Melinda yang merupakan calon pendeta dibawa ke area semak-semak untuk diperkosa. Namun tangan korban lebih dulu diikat menggunakan karet ban.
"Kami tidak jadi perkosa korban karena sedang datang bulan, kami cuman remas payudara dan ciumi korban saja secara bergantian," beber Nang.
Ditanya mengapa kemudian keduanya melakukan pembunuhan, Nang dan Hendri mengaku korban Melinda ketika dilakukan rudapaksa meronta dan membuat penutup wajah yang dikenakan Hendri tersingkap.
"Waktu kami buka pakaian korban dia berontak tan membuat penutup muka Hendri terbuka, kami panik karena dia mengenali kami," ungkap Nang yang sehari-hari bekerja sebagai tukang panen di kebun sawit itu.
Nang membeberkan, ketika itu ia dan Hendri panik lalu mencekik leher Melinda hingga meninggal dunia. "Dia beberapa kali teriak minta tolong jangan dibunuh dan teriak memanggil nama anak kecil yang bersamanya, tapi karena kami panik lalu kami cekik hingga dia meninggal," beber Nang dan Hendri.
Kedua pelaku mencekik korban selama sekitar 20 menit secara bergantian, selanjutnya setelah meninggal dan mulut korban terbuka kedua pelaku berhenti.
"Lalu kami angkat anak kecil itu dan kami letakkan dekat korban, kami tidak tau dia masih hidup karena kami pikir dia mati. Kami panik lalu menutup dengan daun dan pergi ke mess," kata kedua pelaku seraya merasa tidak akan tertangkap namun kemudian diketahui dsn diringkus polisi. (01)
0 komentar:
Posting Komentar