OKU SELATAN, MERDEKASUMSEL.COM - Setelah melakukan pendataan dan pengumpulan aset kendaraan dinas, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten OKU Selatan dalam waktu dekat tepatnya pada 28 Maret akan melakukan lelang belasan kendaraan dinas.
Lelang sebanyak 14 kendaraan dinas jenis mobil itu sendiri tercatat merupakan pelelangan pertama yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten OKU Selatan.
Kepala BPKAD Kabupaten OKU Selatan, M Rahmatullah S STP MM sendiri terus menggenjot kesiapan pelaksanaan lelang kendaraan dinas (Randis), lantaran telah diumumkannya rencana pelaksanaan lelang randis sebanyak 14 unit kendaraan dinas berbagai merk dan tipe.
Bahkan untuk memantapkan persiapan tersebut, BPKAD menggelar rapat koordinasi Panitia Lelang yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten OKU Selatan, H Romzi SE Msi, Kepala BPKAD, M Rahmatullah SSTP MM.
Turut hadir Kabag Humpro, Josh Akherman SSTP Msi, Kabid Aset, Ricky Adha Saputra SIP MM serta Kasubbid Bidang Pemanfaatan, Desiana Enggelika SE MM. Rapat koordinasi diselenggarakan di ruang rapat Setda Kabupaten OKU Selatan, Jumat (15/3/2019).
Berita Terkait :
Sekda Kabupaten OKU Selatan, H Romzi SE Msi meminta seluruh panitia yang ditunjuk agar bekerja profesional sesuai aturan berlaku. "Panitia bekerja dengan baik dan profesional, jalankan tugas sesuai kaidah yang berlaku," pintanya.
Sementara Kepala BPKAD Kabupaten OKU Selatan, M Rahmatullah mengharapkan agar OPD terkait dapat membantu kelancaran tugas panitia lelang.
"Lelang randis direncanakan akan dilaksanakan pada 28 Maret 2019, di gedung BPKAD OKU Selatan. Lelang akan dipandu langsung oleh pejabat KPKNL Provinsi Sumatera Selatan dengan menggunakan sistem lelang e-konvensional," ujarnya.
Untuk lebih memantapkan kesiapan lelang tahun ini, Rahmat mengatakan, pihaknya kembali menggelar rapat internal BPKAD yang membahas teknis pelaksanaan secara detil termasuk pembagian tugas masing2 personil panitia.
"Melalui lelang randis ini diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap penerimaan PAD, sekaligus sebagai upaya efisiensi terhadap biaya operasional pemeliharaan randis itu sendiri yang telah melampaui usia ekonomis," jelas Rahmat. (FR)
0 komentar:
Posting Komentar