PRABUMULIH, MERDEKASUMSEL.COM -
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih, dr H Efrizal mengungkapkan pihaknya standby dan siap mengobati serta merawat jika ada calon legislatif (Caleg) yang mengalami depresi dan gangguan kejiwaan maupun gangguan kesehatan.
"Kita selalu siap dan menerima siapa saja termasuk para caleg yang membutuhkan perawatan di RSUD Prabumulih," ungkap dr H Efrizal ketika diwawancarai sejumlah wartawan belum lama ini.
Di RSUD Prabumulih menurut Efrizal, terdapat dua psikiater yang mampu untuk memberikan pelayanan terkait pemeriksaan kejiwaan dan dokter umum yang siap memeriksa kesehatan.
"Di RSUD Prabumulih kita ada dua psikiater yang tentu standby siap memeriksa tiap pasien yang datang entah itu caleg atau bukan," bebernya.
Jika memang ada pasien kejiwaan pihaknya akan melakukan pemeriksaan namun Efrizal menuturkan, jika pasien tidak bisa diobati tidak bisa diatasi maka akan dirujuk ke rumah sakit jiwa di Palembang.
Baca Juga :
- PPK Baru Mulai Hitung Suara, Foto Nama Caleg Pemenang Pemilu Telah Beredar
- Beredar Nama 25 Caleg Pemenang Pemilu, Ini Kata Komisioner KPU
"Jadi sebetulnya tidak karena ada musim pemilihan ini kita standby tapi sejak lama, mekanismenya seperti itu jika tidak bisa diatasi maka akan dirujuk ke rumah sakit kejiwaan di Palembang," tuturnya.
"Tenaga medis kita siap tidak hanya untuk caleg tapi untuk semua, tidak ada yang spesial namun RSUD Prabumulih selalu siap tiap pasien masuk akan ditangani atw ditindaklanjuti," bebernya.
Untuk diketahui, pemilihan legislatif (Pileg) telah selesai digelar pada 17 April lalu dan saat ini tengah perhitungan suara tingkat kecamatan.
Banyak masyarakat menilai pasca pileg akan banyak calon legislatif yang tidak memperoleh suara banyak akan shock bahkan mengalami kepanikan maupun gangguan kejiwaan.
Tidak hanya jadi perbincangan sehari-hari namun juga di media sosial para warganet kerap menuliskan bakal banyak caleg mengalami dipresi dan gangguan kejiwaan usai pileg.
"Pasti banyak caleg stress oleh kalah pemilihan legislatif, apalagi sudah banyak habis duit tau-tau tidak jadi karena suara didapat kecil, pasti pusing," beber Adi, satu diantara warga ketika dibincangi. (FAP)
0 komentar:
Posting Komentar