MERDEKASUMSEL.COM, PRABUMULIH - Anggota Polres Prabumulih berhasil meringkus lima dari enam pelaku yang menjadi dalang dalam kasus pembunuhan sadis terhadap Sukirman yang ditemukan tewas dalam karung di sebuah kebun karet di wilayah Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat lalu.
Kelima pelaku diantaranya Topan (32) Panja (39) Romsadi (31) Ongki Gustian (29) warga gunung kemala dan Mayen (22) warga Jln Simpang Penimur DS Cahaya negri Kelurahan Patih Galung, Sementara satu pelaku berinisial PN, yang merupakan salah satu eksekutor pembunuhan tersebut yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan dalam pengejaran petugas kepolisian.
Atas kejadian tersebut kelima pelaku dikenakan pasal 340 KUHP subsider 338 pembunuhan subsider 170 ayat 3 JO pasal 55,56 KUHP. Akibat perbuatan sadis para pelaku diancam hukuman mati lantaran telah melakukan aksi pembunuhan berencana.
Kapolres Prabumulih AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH saat menggelar konfrensi pers menjelaskan, dua pelaku atas nama Romsadi dan Panja diamankan dari kediamannya masing-masing. Sementara tiga pelaku lainnya yakni Ongki Gustian, Maen dan Topan menyerahkan diri ke Polres Prabumulih.
"Tinggal satu tersangka yang masih dalam buruan kita berinisial PN. Kita himbau pelaku untuk menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas," ujar Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Abdul Rahman SH, Rabu (12/6/2019).
Lanjut Kapolres menjelaskan, adapun modus pembunuhan yang dilakukan para tersangka lantaran dendam. Salah satu pelaku yang menjadi dalang dibalik kasus pembunuhan yakni Topan mengaku telah kehilangan sepeda motor jenis Yamaha NMax yang diduga telah dicuri oleh korban.
Untuk membuktikan itu, pelaku Topan memerintahkan dua orang rekannya yakni Rosmadi dan Panja untuk menjemput korban. Sedangkan pelaku bersama dengan tiga pelaku lainnya sudah menunggu di tempat kejadian perkara tepatnya di Jalan Tani, Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat.
Setiba di lokasi kejadian, pelaku Topan langsung menanyakan perihal sepeda motor miliknya kepada korban. Namun, korban mengaku tidak mengetahui keberadaan motor tersebut.
Tidak puas dengan jawaban korban, pelaku Topan kemudian mengeluarkan sebilah parang dan menebas leher korban. Dalam keadaan terluka parah pada bagian leher, korban berusaha berontak. Namun tak kuasa lantaran kedua tangannya ditahan oleh pelaku lainnya.
Dalam keadaan tidak berdaya, para pelaku pun kemudian menyeret tubuh korban ke dalam semak-semak. Disanalah kemudian nyawa korban dihabisi oleh para pelaku. Oleh para pelaku, tubuh korban kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke dalam semak-semak di kebun karet milik warga.
"Kami juga himbau kepada pelaku yang masih buron yakni PN (inisial) untuk segera menyerahkan diri ke kita. Kita juga berharap kasus ini dapat segera tertuntaskan,” himbau nya.(FAP)
0 komentar:
Posting Komentar