(Gambar Ilustrasi) |
Muara Enim, Merdekasumsel.com - Lagi tindakan pengancaman dan perlakuan tidak menyenangkan diterima jurnalis. Kali ini dialami Fauzi Ishak, wartawan koran mingguan Merdeka News ketika hendak melakukan peliputan investigasi di wilayah Desa Melilian, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, pada Rabu sore (21/8/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.
Peristiwa tak menggenakan yang dialami Fauzi, yang tercatat warga Dusun II, Desa Tanjung Bunut, Kecamatan Belida Darat, Kabupaten Muara Enim ini terungkap saat korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gelumbang dengan nomor laporan polisi: B / 93 / VIII / 2019 / Sumsel / res MA.ENIM.
Selain menerima perlakukan tak pantas, wartawan Biro Prabumulih ini juga mendapat ancaman dari oknum Kepala desa (Kades) Melilian, Mumaidi dan sejumlah perangkat desa lainnya. Bahkan diduga merasa belum puas, oknum Kades juga menyuruh salah satu perangkat desa untuk merampas handphone milik korban dan menghapus seluruh dokumentasi foto pekerjaan proyek ADD 2019 Desa Melilian, yang dia ambil sebelumnya.
Menurut Fauzi, tindakan pengancaman dan perampasan barang miliknya itu bermula ketika dirinya hendak melakukan peliputan investigasi setelah sebelumnya mendapatkan laporan dari masyarakat soal pekerjaan proyek ADD (Alokasi Dana Desa) tahun anggaran 2019 di Desa Melilian.
Setibanya di tempat tujuan (TKP), korban melihat ada aktivitas pekerjaan pembuatan jembatan oleh sejumlah pekerja yang merupakan warga desa setempat.
“Yo, biaso saya sempat nanyoke kepada mereka (para pekerja) soal pekerjaan itu. Setelah mengambil foto, ado 3 (tiga) kali saya ngambil foto kemudian nak pegi lagi untuk cari info tambahan. Namun baru berjalan sekitar 60 meter, tibo-tibo sudah ado seorang pria make (menggunakan) baju kaos dalam dengan pisau yang terselip dipinggang ngadang saya,” ungkap Fauzi, yang mengaku baru mengetahui jika yang menghadangnya tersebut adalah Kades Desa Melilian, saat dihubungi usai melapor ke Polsek Gelumbang.
Dijelaskan Fauzi, dirinya sempat menerima ancaman dari pelaku jika sampai membuat berita miring tentang pekerjaan proyek ADD dari desanya. Tak hanya itu, korban menyebut saat kejadian oknum Kades juga mengajak belasan warga lainnya.
“Suruh siapo kamu foto-foto proyek itu. Awas kalu proyek ini kamu beritake miring, kamu nak saroh (susah, red) ini dana desa tau dak,” sebut korban menirukan ucapan pelaku dengan dana kasar, sambil dirinya menelpon menghubungi seluruh perangkat desa dan rombongan pekerja proyek jembatan dana ADD untuk datang ke lokasi (TKP).
Sementara, dihubungi terpisah, Camat Kecamatan Gelumbang Syarkowi mengaku belum mengetahui kejadian tersebut. Dirinya juga belum bisa memberikan tanggapan terlalu jauh terkait dugaan sikap arogan oknum Kades Melilian itu.
“Saya lagi di Bandung pak, ada acara mendampingi paskibraka. Kita belum dapat kabar itu, jadi belum bisa memberikan tanggapan, nanti kita cari tahu dulu persoalannya,” ucap Camat Gelumbang, ketika dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, Kamis (22/8/2019).(FAP)
0 komentar:
Posting Komentar