Prabumulih, Merdekasumsel.com - Gerakan hari bersih sedunia atau yang disebut World Clean Up Day dilakukan serentak di Indonesia salah satunya dengan cara membersihkan lingkungan umum di jalan padat karya samping pondok bambu hingga gedung kremasi jenazah kota Prabumulih, sabtu (21/09/2019).
Kegiatan ini yang mengusung aksi utama melawan sampah plastik dengan saling mengingatkan untuk sama-sama menjaga bumi ini dengan bijak.
Gagasan Hari Bersih Sedunia ini melibatkan mahasiswa pencinta alam, anggota bank sampah, siswa-siswi sekolah di prabumulih, serta pegawi dari Pemerintah kota (Pemkot) prabumulih melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perkim Prabumulih.
Meirifa Khairunnissa selaku Leader dari World Clean Up Day mengatakan guna meningkatkan kesadaran budaya bersih lingkungan dan menjalin komunikasi diantara komunitas masyarakat, gerakan bersih sedunia ini dilakukan serentak di Indonesia yang berlangsung selama dua hari dari 21-22 September 2019 besok.
"Kegiatan ini sebenarnya dilakukan untuk memperingati World Clean up Day yaitu hari bersih sedunia yang mana kami lakukan pembersihan di area jalan padat karya tepat nya di samping rumah makan pondok bambu karna sesuai kami survey sebelumnya, bahwa ditempat ini banyak dijadikan tempat buang sampah oleh warga. Selain itu, kami juga melakukan pemanfaatan samapah 3R yakni kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah (recycle)," jelasnya kepada Merdekasumsel.com disela kegiatan berlangsung.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui Bagian Pengolahan Sampah Iwan Nusmareri ST mengatakan kegiatan ini sekaligus sosialisasi terhadap anak-anak muda untuk memilah sampah mana yang dapat didaur ulang kembali melalui Pusat Daur Ulang (PDU) dan mana yang langsung masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Tadi sudah dilakukan pembersihan dari jalan padat karya samping rumah makan pondok bambu hingga ke gedung kremasi jenazah. Sebelumnya kita memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada mahasiswa maupun yang lain guna bisa memilah sampah mana yang bisa di masukkan ke PDU mana yang bisa di daur ulang seperti sampah plastik dan lainnya," katanya.
Iwan mengatakan, kegiatan World Clean Up Day ini menyediakan dua mobil sampah dan dua motor sampah dari Dinas Perkim dan Pusat Daur Ulang (PDU) Prabumulih.
"Organisasi ini mendunia tidak terkait dengan kelembagaan bukan bagian dari kementrian lingkungan hidup tetapi atas tema yang di angkat itu adalah sampah mau tidak mau semua turut serta untuk membersihkan sampah sekitar," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pusat Daur Ulang (PDU) Prabumulih Ramdoni menuturkan dari kegiatan kami turun langsung dengan membantu satu unit motor sampah khusus untuk yang akan dimasukkan ke PDU. "Kami juga melibatkan pihak bank sampah untuk ikut memilah serta membersihkan sampah. Sebagian dari peserta World Clean Up Day tadi masih bingung mana yang samapah untuk dimusnahkan mana yang masih bisa di daur ulang. Mengingat kegiatan ini mendunia apalagi ini musim kemarau jadi banyaklah sampah daun-daunan," jelasnya.(FAP)
0 komentar:
Posting Komentar