KBP Bangkitkan Kembali Pencita Bonsai Prabumulih
Prabumulih, Merdekasumsel.com - Demam tanaman hias ternyata tidak hanya melanda kaum hawa khususnya para ibu-ibu, namun juga kaum pria di kota Prabumulih.
Jika para wanita sedang gandrung tanaman aglonema, para pria Prabumulih sejak pandemi virus corona mengalami demam tanaman hias jenis bonsai.
Dampak pandemi corona sejak beberapa bulan belakangan kembali menghidupkan pengemar tanaman hias jenis bonsai kota Prabumulih.
Bahkan berbagai komunitas tanaman bonsai di kota Prabumulih mulai ramai dan kembali eksis menghimpun para pencinta tanaman yang memiliki harga memukau itu.
Salah satunya Komuntas Bonsai Prabumulih (KBP) yang sejak berdiri pada tahun 2019 lalu telah memiliki anggota 78 orang pencinta bonsai.
Komunitas yang diketuai Harisno, Wakil Maman Fajri dan Sekretaris Sawadi ini tidak hanya menghimpun pencinta bonsai saja namun bisa menciptakan lapangan usaha lantaran bisa menciptakan tanaman yang tak bernilai ekonomis.
KBP sendiri tidak hanya menghimpun seluruh pencinta bonsai yang ahli namun juga menghimpun para pemula yang berkeinginan menjadi pencinta bonsai dan diberikan pengetahuan tentang tata cara membuat dan teknik menciptakan bonsai bernilai ekonomis.
Bonsai yang telah dibentuk bisa dijual mulai harga Rp 300 ribu hingga jutaan rupiah. Adapun beberapa jenis bonsai yang digandrungi antara lain bonsai anting putri, bonsai asam, beringin kimeng, beringin korea, cendrawasih dan banyak lainnya.
Ketua KBP, Herisno ketika dibincangi mengakui jika saat ini pencinta tanaman hias jenis bonsai makin banyak dan bonsai makin diburu.
"Saat ini memang dampak pandemi corona tanaman bonsai kembali booming dan digemari banyak orang, banyak orang mencari dan membeli dan secara tidak langsung membuat bonsai bernilai ekonomis," katanya ketika dibincangi, Selasa (14/7/2020).
Pria akrab disapa Risno ini mengatakan pihaknya sendiri sejak 2019 menghimpun para pencinta bonsai dan membentuk Komunitas Bonsai Prabumulih (KBP) dengan tujuan menghidupkan kembali pencinta bonsai dan penghijauan melestarikan hutan lingkungan.
"Kita dirikan komunitas ini menginginkan supaya bonsai di Prabumulih lebih maju, mengangkat lagi bonsai yang masih vakum, memiliki harga ekonomis dan mampu bersaing karena bonsai menjanjikan," katanya.
Risno menuturkan, sejak berdiri KBP sudah menghimpun 78 anggota dan satu diantara anggota merupakan perempuan. "Untuk bergabung menjadi anggota tidaklah sulit, cukup memiliki keinginan untuk merawat bonsai. Kita tidak mengharuskan anggota punya bonsai atau bisa membentuk bonsai, tapi cukup ada keinginan, disini kita bisa sharing," tuturnya.
Lebih lanjut Risno mengaku, sebagai pencinta bonsai tentu tak jarang anggota harus berburu ke berbagai tempat tak terkecuali di hutan namun pihaknya menghimbau dalam beburu harus tetap menjaga kelestarian lingkungan dan hutan dengan tidak melakukan pengrusakan.
"Kita imbau anggota saat berburu tidak mengambil semua tanaman, cukup pulih yang karekaternta bagus. Bisa ditanam lagi jadi kelestarian tetap terjaga, nama baik komunitas juga terjaga," jelasnya.
Disinggung jenis bonsai yang paling banyak saat ini, warga Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur ini mengutarakan untuk di Kota Prabumulih terdapat beberapa jenis bonsai. "Seperti Cendrawasih, Kayu Ara, Sepang, Asam itu banyak. Tapi saat ini yang mahal di komunitas kita yang cendrawasih," tambahnya.
Risno menambahkan, tanaman bonsai pada dasarnya tidak malah namun dengan dirawat dengan ulet, mampu membentuk bonsai menjadi lebih berkarakter membuat bonsai bernilai ekonomi tinggi. "Yang mahal itu waktunya, kemudian bagaimana cara membuatnya menjadi unik dan nilai seninya," tuturnya seraya menambahkan bahan bonsai harganya bisa mencapai Rp 1-2 juta dan jika jadi harga bisa mencapai Rp 30 juta.
Sementara itu Osma Wati satu-satunya perempuan yang bergabung dengan komunitas pencinta bonsai menuturkan, merawat bonsai sangatlah mengasikkan. Karena itulah sebagai pencinta bonsai sejak SMP dirinya memilih bergabung dengan KPB.
"Di rumah juga banyak bonsai, sejak kecil sudah suka membentuk tanaman apalagi saya itu punya kakak pencinta bonsai jadi makin suka dengan bonsai," kata Osma yang juga pernah mengikuti kontes bonsai di Taman Prabujaya beberapa waktu lalu. (FAP)
0 komentar:
Posting Komentar