Prabumulih, Merdekasumsel.com — Memiliki sebidang lahan kosong tentunya dapat dimanfaatkan bagi masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan sayur mayur, untuk mendukung program ketahanan pangan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Triningsih (55) Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Dirinya menceritakan berawal dari adanya program Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih yang ditujukan untuk ibu-ibu yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga untuk menanam sayur mayur untuk kebutuhan rumah tangga.
Anggota KWT Kemuning yang berjumlah 30 orang ini telah terbentuk sejak Tahun 2019 dengan luas lahan 20 x 40 Meter dan sudah beberapa kali melaksanakan panen sayur mayur jenis kangkung, bayam, katu, bawang dan bawang daun di lahan kosong itu.
“Berawal dari lahan kosong milik salah satu anggota yang mengizinkan untuk ditanam sayur sayuran, lalu dari situ kita ajak ibu-ibu untuk setiap sorenya membersihkan lahan untuk ditanam bibit sayur,” kata Ketua KWT Kemuning Triningsih didampingi anggota KWT Kemuning Wenny dan Linarni ketika dibincangi Merdekasumsel.com, rabu (28/02/2024).
Tri mengatakan penanaman sayur mayur pada lahan KWT Kemuning itu hasilnya sudah bisa dipetik dan dinikmati langsung oleh anggota serta warga yang ada di sekitar lokasi penanaman sayur mayur itu untuk membantu kebutuhan pangan warga sekitar yang dekat dengan lokasi penanaman sayur mayur.
“Warga sekitar bisa langsung memetik tanaman sayur mayur tersebut, untuk konsumsi sehari-hari seperti bawang, cabai, terong, sayur kangkung, katu dan bayam,”katanya.
Ibu dari tiga anak ini juga menuturkan sejak tahun 2022 KWT Kemuning telah dilirik oleh PT Pertamina EP Field untuk dibantu dengan program CSR.
“Tahun 2022 lalu KWT Kemuning diberi bantuan berupa traktoe mini untuk dilahan, bantuan pelatihan dan bimbingan untuk ibu-ibu anggota dalam menaman dan membuat pupuk dengan bahan seadanya,” ujarnya.
Selain mengelola sayur mayur, Tri mengatakan terdapat juga lahan seluas 15 x 18 meter yang ditanam jagung batik dan jahe merah. “Itu juga hasil dari pengembangan lahan sebelumnya alhamdulillah kita menanam jagung batik dan jahe, dan sejak 5 bulan belakang audah kita panen dan olah menjadi jamu. Dan itu juga merupakan hasil pelatihan ibu-ibu para anggota yang diselenggarakan oleh PT Pertamina EP Field,” tukasnya. (FAP)
0 komentar:
Posting Komentar