Berawal Panen Raya Sayur Mayur, Kini KWT Kemuning Prabumulih Juga Berhasil Mengelola Jamu Herbal

 


Prabumulih, Merdekasumsel.com -- Memiliki sebidang lahan kosong tentunya dapat dimanfaatkan bagi masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari seperti bahan  makanan sayur mayur, untuk mendukung program ketahanan pangan.


Seperti halnya yang dilakukan oleh Triningsih (55) Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). 


Dirinya menceritakan berawal dari adanya program Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih yang ditujukan untuk ibu-ibu yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga untuk menanam sayur mayur untuk kebutuhan rumah tangga. 


Anggota KWT Kemuning yang berjumlah 30 orang ini telah terbentuk sejak Tahun 2019 dengan luas lahan 20 x 40 Meter dan sudah beberapa kali melaksanakan panen sayur mayur jenis kangkung, bayam, katu, bawang dan bawang daun di lahan kosong itu.


“Berawal dari lahan kosong milik salah satu anggota yang mengizinkan untuk ditanam sayur sayuran, lalu dari situ kita ajak ibu-ibu untuk setiap sorenya membersihkan lahan untuk ditanam bibit sayur,” kata Ketua KWT Kemuning Triningsih didampingi anggota KWT Kemuning Wenny dan Linarni ketika dibincangi Merdekasumsel.com, Kamis (12/09/2024).


Tri mengatakan penanaman sayur mayur pada lahan KWT Kemuning itu hasilnya sudah bisa dipetik dan dinikmati langsung oleh anggota serta warga yang ada di sekitar lokasi penanaman sayur mayur itu untuk membantu kebutuhan pangan warga sekitar yang dekat dengan lokasi penanaman sayur mayur.


“Warga sekitar bisa langsung memetik tanaman sayur mayur tersebut, untuk konsumsi sehari-hari seperti bawang, cabai, terong, sayur kangkung, katu dan bayam,”katanya. 


Kawasan tersebut kini sudah berhasil memproduksi produknya sendiri dengan memanfaatkan tanaman hasil KWT yang dikelola dari lahan kosong menjadi wadah untuk bertanam kebutuhan pangan rumah tangga.  


Selain mengelola sayur mayur, Ibu dari Tiga anak ini mengatakan terdapat juga lahan seluas 15 x 18 meter yang ditanam  jagung batik dan jahe merah. “Itu juga hasil dari pengembangan lahan sebelumnya alhamdulillah kita menanam jagung batik dan jahe, dan sejak 5 bulan belakang audah kita panen dan olah menjadi jamu. Dan itu juga merupakan hasil pelatihan ibu-ibu para anggota yang diselenggarakan oleh PT Pertamina EP Field,” tukasnya.


Dirinya menambahkan, sejak tahun 2022 KWT Kemuning telah dilirik oleh PT Pertamina EP Field untuk dibantu dengan program CSR. 


“Tahun 2022 lalu KWT Kemuning diberi bantuan berupa traktor  mini untuk dilahan, bantuan pelatihan dan bimbingan untuk ibu-ibu anggota dalam menaman dan membuat pupuk dengan bahan seadanya,” tuturnya.


Menurutnya, mereka bisa memproduksi olahan produk herbal tersebut setelah mengikuti pelatihan herbal yang diadakan oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 melalui CSR nya.


Saat pelatihan, lanjutnya, mereka didatangkan langsung dokter herbal keluaran UI (Universitas Indonesia). ‘’Kami, para peserta pelatihan, diajarkan cara membuat berbagai produk jamu yang sehat dan menyegarkan,’’ katanya.


Artinya, jamu yang diproduksi tersebut bukan hanya mengobati tapi juga menyehatkan," jelasnya.


Dari pelatihan inilah, mereka terinspirasi untuk membuat Kafe herbal. “KWT ini mengusung tema organik atau produk organik di sini ada minuman herbal organik dari toga. Disini ada jamu ada wedang, ada kerupuk jagung, kerupuk bunga telang, kerupuk bawang Dayak dan minuman herbal lainnya," ucapnya.


Dikatakan, kalau hanya produksi jahe sedikit tapi dengan adanya produk ini bisa lebih banyak lagi yang dimanfaatkan dan terjual. ‘’Untuk tanaman di KWT Kemuning semuanya lengkap mulai dari sayuran, tanaman obat, buah hingga jagung batik juga ada. Jadi ini tentunya sangat membantu kami,’’ katanya.



Dilain kesempatan, Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih, H Elman ST MM memberikan apresiasi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat atas kegigihan dan usaha  mereka dalam memanfaatkan lahan dan pekarangan yang ada untuk menanam berbagai tanaman pangan seperti jagung batik dan bawang merah yang diketahui saat ini Pemerintah Prabumulih tengah mencanangkan program Pasar Murah agar dapat  mendukung ketahanan pangan serta menekan laju inflasi di Kota Prabumulih.




"Kami sangat mengapresiasi KWT Kemuning yang terus aktif dengan berbagai kegiatannya termasuk budidaya jagung batik dan bawang merah," ungkap Elman.


"Setidaknya budidaya jagung dan bawang ini dapat memenuhi kebutuhan anggota KWT dan lingkungan sekitar, bahkan jika diseriusi dapat meningkatkan ekonomi keluarga," tambah Elman. 


Dia juga menegaskan bahwa ke depannya, budidaya jagung dan tanaman pangan lainnya akan lebih dikembangkan, khususnya untuk KWT-KWT yang ada di Kota Prabumulih.


Elman juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pertamina EP Prabumulih Field yang telah menggelontorkan dana CSR untuk melakukan pembinaan terhadap KWT Kemuning. "Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PEP Prabumulih Field, dan kami berharap ke depan program bantuan seperti ini dapat lebih ditingkatkan," ucapnya.


Lebih lanjut Elman menuturkan, panen raya ini bukan hanya sekadar acara formal, namun juga menjadi momentum penting dalam memperkuat ketahanan pangan di Kota Prabumulih. Dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada, KWT Kemuning memberikan contoh nyata tentang bagaimana pemanfaatan sumber daya lokal dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat sekitar.


“Dengan adanya kerja sama antara pemerintah daerah, BUMN, swasta, dan masyarakat seperti ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat dalam mengatasi berbagai tantangan, terutama terkait dengan ketahanan pangan dan kesejahteraan Masyarakat,” tukasnya.


Sementara itu, Suryani salah satu anggota KWT Kemuning mengatakan dirinya setelah bergabung di KWT Kemuning ini dapat mendapatkan Ilmu yang sangat bermanfaat yang bias diterapkan dikesehariannya Sebagai Ibu Rumah Tangga. 


Hal tersebut dikatakan, bahwa dirinya sering mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh pihak Pertamina Kepada Ibu-ibu Anggota KWT Kemuning.


“Selama saya tergabung dalam  keanggotaan KWT ini, banyak hal-hal yang saya dapat. Contohnya seperti memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk dijadikan tempat yang bermanfaat untuk menanm herbal,”


“Saya bahkan Suami saya belakangan ini sudah sering mengkonsumsi herbal-herbal yang kami tanam sendiri di perkarangan rumah, karena hal tersebut saya dapatkan ilmunya dan saya terapkan juga dirumah,” (FAP)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar